Sabtu, 28 April 2012

KEABADIAN


BUNGA EDELWIS 
bunga ini adalah lambang dari keabadian cinta. seolah tak akan pernah mati cinta yang dimilikinya.
bunga ini adalah salah atu bunga yang unik. 
bunga yang indah ini apabila disimpan pada temperatur yang pa, dia tidak akan layu, busuk, bahkan rusak.
maka sebab itu bunga ini menjadi lambang, simbol keabadian bagi mayoritas remaja.
bunga ini adalah bunga yang hidup di pegunungan tanah vulkanik. sehingga tidak semua pegunungan terdapat bunga ini.
semakin banyak dan seringnya bunga ini di ambil, baik sebagai kenang-kenangan para pendaki, maupun diambil oleh sebagian orang dengan alasan komersil. keberadaan bunga ini semakin terancam.

KEABADIAN
bukankah keabadian hanyalah milikMU ya Alloh.
segala apapun yang ada di dunia adalah atas kehendakMu.
hidup, matinya manusia adalah ata kuasamu.
Hatiku ini juga milikmu, Engkaulah yang Maha atas segala sesuatu. Engkau yang Maha Menguasai Hati. Hanyalah padaMU aku meminta atas segala apa yang ada dalam hidupku.

CINTA
adakah di Dunia ini Cinta yang abadi?
Cinta kepada manusia ku yakin tak akan ada yang abadi.
"aku ingin mendapat sayangmu, dan akupun juga ingin mendapat sayangnya Alloh"
"aku ingin mencintaimu karena Alloh"


 


MENCINTAI
  • bukan bagaimana kamu melupakan, melainkan bagaimana kamu memaafkan.
  • bukan bagaimana kamu mendengarkan, melainkan bagaimana kamu mengerti.
  • bukanlah apa yang kamu lihat, melainkan apa yang kamu rasakan.
  • bukan bagaimana hatimu senang, tapi bagaimana kamu menghargai.
  • dan bukanlah bagaimana kamu melepaskan, melainkan bagaimana kamu bertahan


keresahan hati


resah dan gelisah
selalu saja menghantui rasa ini.
aku ada, tapi jiwaku taka ada.
aku ada, tapi hatiku tak berada!
kemana perginya??

rasa ini terlalu kuat untukku.
aku lemah.
aku kalah.
aku rapuh

siapa aku?
bahkan tak satu seorangpun yang mengenaliku.
kenapa ini terjadi padaku?
apa yang telah ku lakukan?


"aku tersesat dalam rasa bersalah. aku ini kenapa?
tak seharunya aku bersikap seperti ini. apakah benar yang aku lkukan ini?
kesalahan ini cukup membuatku kerdil untul sesaat.
dan kini, bahkan aku tak tahu harus berbuat bagaimana untuk menebu kesalahan itu"